PUISI-PUISI FERDINAN FRARING
CATATAN PERJALANAN
Bersama Metusalak Kamengmani
nyaris kami terjebak dalam pikiran sendiri
saat jejaki garis-garis misteri
di tapak tangan yang Kau beri,
tapi Kau datang tunjukkan setitik cahaya
menembus celah sempit bersahaja.
segenggam cahaya yang Kau titipkan di dada
menjadi bekal perjalanan untuk kami bawa melangkah
susuri jalan panjang terjal mendaki
hidup ini.
hawa sepi, hawa damai
kami hirup hawa sejuk pegunungan
yang kuatkan langkah kaki
dan redamkan getir naluri keraguan
menuju kota kecil tempat berteduh
yang sarat akan wangi cengkeh, kemiri, dan tunas-tunas vanili
yang terbentang disepanjang lembah menuju dataran
hingga ke tebing pegunungan di bawah langit biru
yang menyimpan cerita purba serupa Taman Firdaus.
di sinilah kami bertekuk mencium embun pagi pegunungan
memaknai hidup dalam cahaya api pengabdian.
jalan yang Kau beri
tak untuk diperdebatkan.
Petleng-Apui, 7 Januari 2014
BULAN MATI DI ATAP SENYAP RINDU
saat kata di ujung lidahnya meletus
embusan suaranya kuhirup panas
seperti laju peluru yang tak ragu menyayat
merobek kulit tipisku menembus kalbu