Yohanis Lakamai, S.Pak
mewakili PA GMNI Alor Mengatakan dalam Dies Natalis sebagai alumni tentunya mempunnyai harapan besar terhadap perjalanan GMNI selama 65 Tahun, ini bukan perjuangan yang sesungguhnya jatuh gratis dari langit tetapi melalui kristalisasi keringat darah dan air mata, oleh karena itu sebagai alumni tentunya kami mendukung semua kebijakan yan diambil oleh cabang Formal untuk kerja-kerja organisasi yang mengutamakan kepentingan rakyat kecil. Agar 5 hinhgs 10 tahun bahkan dua puluh tahun mendatang kita masih mempuyai negara yang namanya Indonesia dan kita masih memiliki daerah yang namanya Alor Surga di Timur Matahari.

Ketua DPD GMNI NTT, Bung Imanuel Mau Dollu, S.Si dalam sambutannya mengatakan sebagai kader pancasilais di umur GMNI yang 65 yang kita rayakan hari ini sabtu 23 Maret 2019 di gedung Mentari Aula Watamelang. Bagi saya sudah sangat dewasa dalam mendinamikai persoalan bangsa dari tingkat pusat hingga daerah.
GMNI Alor sendiri sudah 14 tahun lebih, ada di Alor dalam melakukan jenjang kaderisasi dan pengawalan terhadap pembangunan di daerah kabupaten Alor. Sebagai Wakil Ketua DPD GMNI yang ada di Alor saya melihat banyak persoalan daerah yang di bungkus rapi oleh para elit politik di daerah ini dan di telang hilang oleh hukum itu sendiri.
Bung dan sarina 30 orang anggota baru yang telah di lantik hari ini, selamat bergabung di rumah Nasionalis untuk kita memperkuat kapasitas kader GMNI yang berintelektualitas generasi muda di Alor. Sesungguhnya ini menjadi tugas dari kader – kader GMNI, kader pejuang pemikir – pemikir pejuang harus terus berdiri gila di samping rakyat dan berjuang untuk hak rakyat yang di tindas oleh penguasah di bangsa ini terlebih khususnya Kubupaten Alor.
Mewakili orang tua Alor Bapak, Gotlif Sirituka dalam sambutannya mengatakan menjadi seorang pemimpin itu harus saling menghargai baik secara struktural, fungisional dan secara kuadrat sehingga kita juga di hargai oleh orang lain dalam segala tugas dan tanggungjawab kita di lingkungan dimana kita tinggal.(M-Ex/001)