Seorang pemimpin, lanjut Gubernur Viktor, tidak hanya bekerja atau berjalan sesuai aturan tetapi harus mampu berjalan jauh di depan aturan. Harus punya solusi alternatif terhadap berbagai kendala yang dihadapi.
“Yang paling utama, kepentingan masyarakatlah yang didahulukan. Saya mengimpikan untuk mengembangkan potensi yang ada di NTT untuk kepentingan masyarakat. Mari kita kerja. Papua punya emas tetapi suatu saat akan habis. Tapi NTT punya laut yang tidak akan habis sampai akhir jaman. Mari kita songsong Malaka baru tidak hanya dari revolusi pertanian tapi juga kita kembangkan emas putih yaitu garam,” tandasnya sekaligus mengajak seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Malaka untuk mendukung pemerintah daerah.
Sedangkan, Bupati Malaka Stef Bria Seran mengajak pihak-pihak yang menentang pembangunan tambak garam di Malaka untuk duduk bersama pemerintah.
“Saya ajak kita semua untuk duduk bersama, jika ada pihak yang merasa dirugikan. Pemerintah tentu bekerja demi kepentingan masyarakat,” tegas Bupati Bria Seran.
Direktur operasional PT Inti Daya Kencana (IDK), Yohanis Tarigan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat yang telah datang dan memerintahkan pihaknya untuk melanjutkan pekerjaan tambak garam.
“Wilayah operasional yang dikembangkan sudah 28 hektar dari total 300 hektar. Dari total lahan yang ada, kami bisa menghasilkan 700 ribu metrik kubik garam industri. Juga kami melibatkan tenaga kerja lokal sehingga dapat meningkatkan tara hidup masyarakat di Kabupaten Malaka,” terang YohanisTarigan. Sumber berita (*/ Biro Humas Pemprov NTT)
Editor (+rony banase)