Berdasarkan pantauan wartawan, sebagian dari mereka membakar ban serta melempar batu dan benda-benda di sekitar mereka ke arah polisi.
Di sisi lain, aparat kepolisian yang berjaga kemudian menyemprotkan gas air mata ke arah massa. Akibat kericuhan yang terjadi, beberapa fasilitas jalan di kawasan Jati Baru seperti pagar dan beton pembatas terlihat rusak. Puing-puing batu berserakan di jalan.
10:20 Masa Aksi 22 Mei di sekitar Djakarta Theater bubar massa aksi 22 Mei yang memadati kawasan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) mulai membubarkan diri sekitar pukul 10.20 WIB.
Selama demonstrasi, massa terkonsentrasi di depan gedung Djakarta Theater. Mereka menyanyikan yel-yel dan berselawat. Sebelum membubarkan diri, massa sempat melakukan sujud tanda berakhirnya orasi. Sementara, polisi beratribut lengkap masih bersiaga di depan gedung Bawaslu yang letaknya berseberangan dengan Djakarta Theater. Begitu juga kawat berduri yang disiagakan di perempatan jalan M.H Thamrin.

10:19 Batal Diautopsi, Jenazah Farhan Syahfero Tiba di Rumah Duka Jenazah korban kerusuhan 22 Mei di Tanah Abang, Farhan Syahfero telah tiba di rumah duka, Kampung Rawakalong, Grogol, Depok, Rabu (25/5/2019) pagi sekitar pukul 10.19 WIB.
Namun, jenazah diautopsi sebagaimana rencana awal. Tidak adanya proses autopsi dikarenakan keluarga korban tidak menghendaki hal tersebut. “Buat apa lagi? Kalau negara masih dikuasai mereka, enggak bakal kita didengar,” tutur ayah korban, Syafri. Syafri bersama adiknya, Rabeni mendampingi proses pemindahan jenazah dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ke rumah duka. Ibu korban, Farida berteriak histeris dan pingsan setelah menyaksikan jenazah putranya. Farhan Syahfero menjadi korban meninggal pertama pada aksi 22 Mei di Pasar Blok A, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu dini hari tadi. Selengkapnya 10:15 Korban di RS Budi Kemuliaan 32 Orang, 3 orang diduga terkena peluru tajam.
Jumlah korban luka akibat bentrokan yang terjadi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang dirawat di RS Budi Kemuliaan mencapai 32 orang, terhitung sejak dini hari tadi hingga sekitar pukul 10.03. dr. Muhammad Rifki, Sp.OG, Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Budi Kemuliaan, menyampaikan di antara mereka ada “tiga orang yang dicurigai kena peluru tajam; satu di antaranya meninggal dan sudah dikirim ke RSCM.” “Dua orang luka tembak dirawat,” tambahnya. Satu orang tertembak di leher dan satunya lagi di kaki. Rifki menambahkan, 11 orang yang dirawat terkena luka tumpul, satu luka sayat, satu trauma di mata. Satu orang yang terkena luka tumpul itu kini masih dirawat inap. Di antara yang terluka itu ada seorang pelajar SMA yang hendak berangkat sekolah. Jadi dia bukan demonstran. “Dua orang sudah kami operasi dan satu orang rencana akan kami operasi,” tambah Rifki. Saat ini 25 orang korban luka telah dipulangkan.
(//tirto.id//)
(Editor : efraim lamma koly)