Dari 21 Unit yang beraung di bawah IKB Lausmanekat berkomitmen untuk tetap patuh dan tunduk pada aturan yang telah di keluarkan oleh IKB Laismanekat TTS Bali yaitu berjuang untuk,pendidikan,kesehatan, kemanusian agar tidak ada lagi MR X di rumah duka khususnya warga NTT
Selaku ketua umum IKB Lausmanekat TTS Bali, Yusto merasa terpanggil disaat melihat banyaknya Mr X di rumah sakit yang mana tidak pernah ada yang bertanggungjawab atas adanya Mr.X di rumah sakit.Secara manusia saya merasa sedih dan sering timbul pertanyaan mengapa warga saya ketika mengalami hal duka khususnya tidak adanya rasa kepedulian yang timbul dari hati bahwa itu adalah saudara kita, dari situlah saya terpanggil dengan segala keterbatasan yang ada berusaha untuk bersosialisasi dengan saudara-saudara yang lain untuk menanggulangi hal tersebut. Secara logika siapapun tidak akan sanggup untuk melakukan hal tersebut kecuali dengan kebersamaan,karema dengan kebersamaan apapun beban kita bisa menanggulanginya bersama dan akan menjadi ringan.
Harapan dan impian saya selaku ketua umum,IKB Lausmanekat “Ada Hari Ini, Besok dan Seterusnya Sampai ke anak cucu, dengan tetap berpedoman pada Motto “Kita Tidak Sedarah Tapu Kita Adalah saudara dalam kasih (Laismanekat ).
Saya tertarik dengan kata Laismanekat karena memiliki arti dan makna yang luas jika kita bisa memaknai dengan sesunguhnya.
Terkadang siapapun bisa mengucapkan Laismanekat namun yang menjadi pertanyaan adalah: Apakah kita sudah menerapkan kata “Laismanekat yang kita ucapkan dalam kehidupan kita setiap hari ?
Jika diantara kita ada yang benar-benar memaknai kata itu maka berapapun yang dia berikan tidak akan pernah perhitungkanya.
Saat sekarang IKB Laismanekat TTS Bali memiliki 1500 anggota
yang memiliki kwajiban untuk setor iuran persaudaran untuk operasional dan membantu rekan-rekan yang membutuhkan uluran tangan kita.
Untuk bisa melayani lebih jauh IKB Laismanekat TTS Bali sedang merencanakan unit perwakilan di Kupang yang memiliki satu unit mobil ambulance.
Shalam Laismanekat.(M-Ex/MA)
(Editor: efraim lamma koly)