Leher anakmu yang mulus
Dengan urat urat duniawi
jika kau sembelih,maka anginpun berhembus
Darah menyembur menutupi
Tubuh langit dan dadamu
yang dulu kaj busungkan
yang dulu kau tepuk
Di depan patung patung dan berhala
yang pandai diam
Yang pandai membisu
Menyihir pasir gurun menjadi kegelapan
Tidak……Ayah…….ini aku….
Ini Ismail anakmu…..
Anakmu….
sembelihanmu….
penggallah…..
ambillah
pisau bercahaya mataharimu
Karna aku hanyalah hamba
pasrah….
pada ketentuan takdir
Yang haram di pikir pikir
Karna dunia hanya sekedar panggung gelisah
Tanpa para pemain
kecuali kita
Yang acap kali berucap amin
Dalam doa sederhana
Tidak….anakku….
Aku Ibrahim….penakluk api kalbumu
Kan ku sembelih gunung ,lautan,awan,langit
Dan segala yang ada di tumpuan kaki fana ini
Kaki yang berjalan di luar kendalimu