Setelah pemutaran film selama seminggu, dilakukan lagi kegiatan Workshop Perfilman yang melibatkan 23 komunitas film yang ada di Provinsi NTT, lalu dilanjutkan lagi dengan penilaian dan penentuan film-film terbaik yang telah masuk nominasi FFPD NTT tahun 2019. Dan pada puncak akan dilakukan penyerahan hadiah pemenang film terbaik Fiksi dan film terbaik Dokumenter ( FFPD ) tahun 2019.
“ Kami melaksanakan FFPD sebagi uapaya mendorong para pekerja film mampu dan focus dalam memproduksi film-film yang bernilai pendidikan, budaya dan wisata, sehingga Film NTT tumbuh dan berkembang secara baik dan bermanfaat untuk menopang pembangunan Indonesia yang dimulai dari NTT “, tandas Pieter Kembo.
Ditanya soal kesiapan materi-inti kegiatan serta kesiapan dana rangkaian kegiatan tersebut, dia mengatakan, telah disediakan 10 judul film untuk pemutaran film keliling. Telah disiapkan juga nara sumber workshop perfilman berkelas nasional dan internasional dari ibu kota Jakarta. Telah terakomodirnya 20 karya film dari peserta festival dan sedang dinilai untuk menentukan 6 nominasi terpilih.
Soal kesiapan dana, dia menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatantersebut membutuhkan biaya sebesar 80 juta lebih. Sebagian diperoleh dari upaya-upaya panitia lewat jasa bhakti social, sumbangan sukarela para insane seni, dan permohonan dukungan ke Pusbangfilm Kemendikbud serta permohonan dukungan ke Pemprov NTT.
“Sudah 50 persen dana diperoleh lewat usaha panitia. Kami berharap adanya jawaban baik dari pihak Pusbangfilm dan Pemprov NTT sehingga kegiatan ini dapat terlaksana sesuai rencana “, ujar Pieter. (MA/BN/001)