Selanjutnya, pengusaha Erick Thohir, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, mantan Mensesneg Pratikno, relawan Jokowi-Ma’ruf Fadjroel Rachman dan peneliti Populi Center Nico Harjanto
Terakhir yang datang yakni Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo.
Seperti diketahui, Partai Gerindra merupakan rival partai politik pendukung Jokowi-Ma’ruf saat pilpres lalu.
Surya Paloh sebelumnya menyatakan, bila seluruh partai menjadi koalisi pemerintahan, dikhawatirkan sistem check and balance akan hilang. Padahal, sistem tersebut diperlukan di dalam negara demokrasi seperti yang dianut Indonesia.
“Kalau begitu check and balance tidak ada, tidak ada lagi yang beroposisi berarti demokrasi sudah selesai. Negara sudah berubah menjadi negara otoriter, atau bermonarki,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di KOMPAS.com dengan judul,” Partai Nasdem Lempar Sinyal Siap Jadi Oposisi.