“Seharusnya sebagai Pejabat Negara setingkat Menteri,Yudi Latif harus berkarakter Negarawan, bukannya bersikap seperti Elitis atau Raja maha benar yang menolak memaafkan kesalahan rakyat. Apalagi Yudi Latif adalah Kepala UKP-PIP untuk memantapkan Ideologi Pancasila.
Dikatakan Pancasila mengajarkan nilai-nilai kegotongroyongan, egaliter, kemanusiaan. Tidak seperti yang ditunjukkan Yudi Latif”, Tegas KORWIL GMKI Wilayah XI, dengan kekecewaan yang mendalam terhadap Kepala UKP-PIP “Yudi Latif”.
Hal senada diungkapkan, Sekretaris Fungsi Bidang Hubungan Internasional (SEKFUNG HI) Pengurus Pusat GMKI, Ruben Frangky Oratmangun yang turut menjemput ke bandara Pattimura, menyampaikan bahwa GMKI mengundang Kepala UKP-PIP menjadi keynote speaker, karena GMKI ingin menunjukkan kepada peserta terkhususnya peserta Internasional bahwa nilai-nilai Pancasila sangat baik dan tepat untuk diimplementasikan tidak hanya di Indonesia, namun juga dunia.
Yudi Latif yang bertugas memantapkan ideologi Pancasila justru tidak Pancasilais. Yudi Latif lebih peduli pada dirinya, padahal kedatangannya bersama rombongan ke Ambon menggunakan fasilitas negara. Yudi Latif lebih mementingkan dirnya ketimbang 500 orang lebih peserta yang dua biarkan terlantar dan merana,”Ujarnya.
“Pejabat Negara, seharusnya merakyat, melayani, tidak elitis dan tidak hanya ingin dilayani. Pak Joko Widodo, selaku Presiden Republik Indonesia, harus mempertimbangkan ulang posisi Kepala UKP-PIP ini.
Sangat berbahaya jika yang memimpin Pemantapan Ideologi Pancasila hanya menguasai wacana dan jago bicara saja, namun tidak mampu menerapkannya saat berinteraksi dengan rakyat, maka kacaulah Indonesia Negara yang kita cintai dan Pancasila yang kita banggakan itu.” Tegas Sekfung HI PP GMKI, Oratmangun. (ISP-01).