Profil Alberth Nimrod Ouwpoly ,S.Pd.M.Si “Sukses Karena Bekerja dan Melayani dengan Hati.
Abe, demikian panggilan akrabnya terlahir sebagai putera ke tujuh dari 12 orang bersaudara. Abe lahir di Kalabahi, 13 November 1968 adalah sosok Birokrat Pendidikan Tulen.
Menapak tilas ke belakang bagaimana perjuangannya sejak berada di bangku pendidikan SD,SMP harus giat belajar untuk meraih cita-cita dan impiannya.
Bagi mereka yang sudah mengenalnya, sosok yang akrab di sapa Abe ini adalah tipe pekerja keras dan birokrat tulen pendidikan Alor. Berada di dekat pemilik nama lengkap Albert Nimrot Ouwpoly,S.Pd,M.Si (49 tahun), waktu satu jam terasa sangat singkat. Apalagi kalau bicara tentang pendidikan, dunia yang menjadi profesinya, maka dia akan mengajak kita menyusuri seluk beluk dunia pendidikan Kabupaten Alor, mulai dari prosentase lulusan,mutu pendidikan,sarana dan prasarana pendidikan dan perlindungan terhadap kerja guru di daerah pedalaman Kabupaten Alor, tanpa ada kesan menyombongkan diri.
Dalam berbagai kesempatan, Abe selalu mengatakan persoalan guru saat ini bukan lagi pada persoalan kesejahteraan tetapi perlindungan terhadap kerja guru di tempat-tempat sulit di daerah ini.
“Ayah dan ibu saya adalah segala-galanya. Mereka merupakan profil dan figur yang memengaruhi cara berpikir dan berasa keluarga kita. They are everything buat kami anak-anak,” ungkapnya mengenang sang ayah Johanis Paulus Owpoly (alm) dan ibunda, Juliana Ouwpoly Mooy.
Bagi ayah dari puteri semata wayang, Indah Yulniar Permatasari Ouwpoly ini, mimpi tidak boleh hanya bertengger menjadi mimpi ketika disiasati dengan kerja nyata dan usaha untuk menembus peluang yang tidak kenal menyerah.
Baginya mimpi adalah cita-cita yang mampu mengendus peluang yang harus dimotivasi dengan kerja keras, jujur, dan mempunyai komitmen dalam menjalankan kepercayaan pimpinan.
Pemilik motto,”Saya ini siapa,karena itu saya harus berbuat apa sehingga orang menilai saya seperti apa, mengatakan berkaitan dengan motto harus diketahui bahwa “Saya Albert Ouwpoly yang datang dari keluarga sederhana dan terbatas dengan pekerjaan orang tua yang juga sederhana.
“Saya datang dari keluarga dan orang tua sederhana tetapi orang yang menjadi panutan dan tokoh di daerah ini. “Orang tua saya termasuk pendiri gereja dan sekolah di daerah ini. Opa saya (Alm Pdt. Emr.Mesak Ouwpoly yang akrab disapa”Dukahur”semasa hidupnya) alm.termasuk Pdt. Pribumi pertama di Alor dengan opa Alm.Pdt. Lambertus Mouata yang juga sebagai guru dan pendiri gereja di Tribuana.
Anak ke tujuh dari 12 orang bersaudara tersebut mengatakan dirinya
berasal dari keluarga besar dan sangat susah untuk sekolah. Oleh sebab itulah maka sejak kecil dia bercita-cita untuk menghargai pengorbanan orang tua dan bersekolah dengan baik.
Dirinya sangat menghargai saudara-saudatanya yang tidak sempat sekolah hingga sarjana karena mereka telah mengorbankan masa depan mereka hanya agar dirinya dapat menyelesaikan study hingga sarjana.
Apabila mereka juga bersikeras untuk kuliah maka mungkin dia tidak akan seperti saat ini. Untuk itu dia sangat menghormati saudara-saudaranya meskipun pekerjaan mereka tidak seperti dirinya bahkan ada yang tinggal di kampung bertani dan sopir,”Katanya.
Suami dari Ir.Lidiya Ouwpoly Patisina (alm) dan mantan suami Endah Moeljahwati,S.Pd,MM ini mengatakan ketika berkesempatan ikut aktif dalam organisasi maka kita harus berbuat terbaik sehingga apa yang dilakukan bermanfaat dan dapat dirasakan oleh banyak orang. Berbuat sesuatu bagi banyak orang hanya bisa lahir dari dan dengan hati yang tulus dalam bekerja.
Untuk itu ketika dipercayakan mengurus organisasi dirinya senantiasa bekerja dengan ketulusan hati dan dengan mengorbankan apa yang dimiliki, baik pikiran, tenaga maupun material sehingga orang tidak pernah salah menila.Prinsip-prinsip inilah yang dia bawa dalam study,organisasi maupun saat dipercayakan menjadi aparatur di daerah ini.
Pada saat bekerja dia tidak main-main dan serius bekerja sebab disadari bekerja dengan menggunakan hati pasti akan melahirkan perestasi sehingga orang akan mengatakan kehadirannya dalam berorganisasi dapat menjadi berkat dan bermakna bagi banyak orang.
Baginya Tuhan mengukur dan memberikan kepantasan bagi seseorang termasuk memberikan kepantasan bagi dirinya dalam kapasitas apa saja. Setelah Tuhan mengukur hati dan kesanggupan bekerja, kesunguhan menjalankan amanat yang Tuhan dan pemerintah berikan dapat kita jalankan dengan baik atau tidak,”Katanya.
Jadi saya ini siapa, “saya datang dari keluarga sederhana sehingga ketika mendapatkan kepercayaan maka harus bekerja dengan sungguh-sungguh dan dengan memaksimalkan apa yang Tuhan berikan.
Mantan Ketua DPC GAMKI Alor ini mengatakan sewaktu di SMEA Negeri Kalabahi dirinya pernah menjadi perwakilan peserta seminar lokakarya Pelatihan Dasar Kepemimpinan yang kegiatannya dilakukan di Hotel Adi Darma Kalabahi. Jadi semenjak masih di bangku SMEA Negeri Kalabahi dirinya sudah di latih menjadi pemimpin.
Orang yang sangat berperan dalam membentuk dirinya menjadi pemimpin adalah mantan Ketua DPD II KNPI Alor yang juga mantan Bupati Alor, Ir.Ansgerius Takalapeta.
Menurut, Master Administrasi publik dari Universitas Terbuka Indonesia ini, ada begitu banyak orang-orang yang berjasa membesarkan dirinya baik dalam dunia organisasi maupun dunia kerja. Mereka adalah kedua orang tuanya, Alm.Johanis Paulus Owpoly dan Juliana Ouwpoly Mooy, Ir.Ansgerius Takalapeta, Drs.Abraham Maulaka, Drs.Amon Djobo, Drs.Simeon Th.Pally dan DR.Imanuel Ekadianus Blegur,M.Si. Merekalah yang telah membentuk dan menempa saya menjadi seorang kader muda di daerah ini.
Mantan Sekretaris Bapedalda Alor tersebut termasuk orang yang dilantik menjadi kepala dinas dalam usia sangat mudah. Pada Tahun 2012-2013 dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan Alor oleh Bupati Alor, Drs.Simeon Th. Pally.
Dalam usia 45 Tahun Drs.Simeon Th. Pally telah memberikan kepercayaan sebagai Penjabat Kepala Dinas Pendidikan Alor. Ini berarti sudah empat tahun dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan Alor.
Melewati setiap proses yang ada disertai dengan perjuangan yang tidak mudah dan penuh dengan lika-liku kehidupan membuatnya terus belajar untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Kepribadiannya yang ramah, ulet, pekerja keras, dan rendah hati adalah bentuk dari proses hidup yang selama ini dilewatinya.
Benar, kesuksesan adalah impian semua orang. Namun demikian, untuk berada pada tahapan sukses dalam karir dan jabatan seperti saat ini, Abe bukanlah orang yang selalu ingin berada dalam mimpi tetapi semuanya dijalani dengan tekun dan kesungguhan hati. Ini semua karena dia menjalankan tugas dengan rasa tanggungjawab sebab memahami konsep bekerja dengan hati.
Menurut mantan Ketua DPD II KNPI Alor ini dirinya bukan golongan orang-orang yang suka minta jabatan.
Pada Tahun 2006 nilai Ujian Nasional Kabupaten Alor berada di urutan buntut sehingga Bupati Alor Ir.Ansgerius Takalapeta menugaskan dirinya di Dinas Pendidikan khusus untuk membenahi sistim Ujian Nasional akhirnya pada Tahun 2008-2009 Alor berada di urutan 11.