Seiring dengan buku harian papirus pengawas, yang dikenal sebagai Merer, para arkeolog menemukan sebuah perahu upacara dan sebuah sistem pengairan. Teks kuno menggambarkan bagaimana tim Merer menggali kanal besar untuk menyalurkan air sungai Nil ke piramida.
Arkeolog Mark Lehner, yang telah mengabdikan karirnya untuk mengungkap siapa yang membangun piramida, menjelaskan bagaimana timnya menemukan jalan air yang tersembunyi di bawah dataran tinggi Giza. Dipercaya bahwa batu yang masuk ke piramida dikirim ke daerah ini.
Para ahli juga membuat penemuan baru tentang pembuatan perahu di peradaban perunggu. Dengan mengembalikan papan kayu dari perahu seremonial dan kemudian memindai mereka dengan laser 3D, para arkeolog bisa mengetahui bagaimana mereka pertama kali berkumpul.
Sebuah tim arkeolog yang terpisah saat ini sedang berupaya membuat peta internal Piramid Agung di Giza menggunakan teknologi laser. Kelompok tersebut, dari proyek ScanPyramids, telah mengumumkan penemuan serangkaian void di piramida yang mereka yakini sebagai ruang tersembunyi.