sebab kami adalah anak panah yang telah dilepas dari busurnya
membidik sasaran masa depan
dalam semangat kobaran api pengabdian,
kami adalah pelaku perubahan
penerang cakrawala
yang tak hanya mengandalkan insting
dalam merefleksi hidup
tapi juga pengakuan hidup agar tetap hidup,
karena hidup tanpa pengakuan
adalah mati dalam hidup
di mata kehidupan
maka tak ada hal istimewa
untuk kami bawa dan ada di sini
kecuali balada puisi-puisi patah
yang diterpa arus kepentingan hari kemarin
serta lambaian sunyi harapan masa depan
yang menggigil di dada perenungan
menjadi tenaga merebut kembali
segala cita-cita perjuangan yang telah kami raih
di bawah naungan almamater kebanggan
yang kini entah kemana?!
ah, hidup memang tak lepas dari masalah;
di tengah taman kota ini kami masih ada dalam tak pasti
kami adalah peramal yang gelisah
menimbang masa depan dengan bimbang
seperti laron-laron kesurupan
di bawah cahaya lampu temaram.
di tengah taman kota ini
kata dan langkah kami satukan
doa-doa menjadi gumam perjuangan.
Tuhan, siasatilah apa yang telah kami sepakati di sini.
Kalabahi, 6 Februari 2017