
“Yang bisa kita lakukan adalah bagaimana caranya agar kita tidak digigit nyamuk Aedes Aegypti”, jelas Ari panggilan akrab dari Karolus Ngambut.
Selain memberikan penyuluhan dan edukasi tentang penyebaran virus DBD, Prodi Kesehatan Lingkungan Poltekes Kemenkes Kupang juga memberikan edukasi tentang pentingnya memiliki WC atau jamban tempat membuang air besar dan air kecil.
“Sekarang ini 1 dari 3 orang Indonesia melakukan buang air besar secara sembarangan karena tidak memiliki WC. Di NTT masih banyak warga yang belum memiliki WC dan cenderung buang air sembarangan”, ungkap Ari
WC sangat penting karena menurut data dari Pemerintah Provinsi NTT bahwa sekitar 68% warga yang memiliki WC. Masih sekitar 32% yang belum memiliki WC
“Bahkan, kami memberikan stimulan kepada masyarakat untuk memiliki WC, karena WC merupakan harkat dan martabat kita”, tandas Ari
Untuk diketahui beberapa tahun lalu, Prodi Kesehatan Lingkungan Poltekes Kemenkes Kupang melakukan kerja sama dengan Gereja Bait El Penfui memberikan bantuan WC atau jamban bagi jemaat dan masyarakat sekitar Kampung Baru Kelurahan Penfui
Usai memberikan edukasi, Prodi Kesehatan Lingkungan Poltekes Kemenkes Kupang beserta jemaat dan masyarakat membersihkan lingkungan sekitar areal Gereja dan lokasi rawan penyebaran nyamuk DBD.
Sementara itu, Gembala Gereja Bait El Penfui, Pdt Deciana Mooy Baok, S.Th., menyampaikan semoga usai mendengarkan penyuluhan maka masyarakat dan jemaat dapat mempunyai kesadaran untuk belajar hidup sehat karena terkadang kita tidak memperhatikan budaya hidup sehat
“Semoga hari ini masyarakat dan jemaat memperoleh pencerahan dari Dinkes NTT dan Prodi Kesehatan Lingkungan Poltekes Kemenkes Kupang”, pungkas Pdt Deciana. Penulis dan editor (rony banase)