Kali ini Kami hanya ingin fokus meng-eksplore budaya Amanatun, Kami akan jadikan kegiatan ini sebagai kegiatan rutin organisasi yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya Amanatun pada masyarakat luas, Kami juga ingin menunjukan kepada masyarakat Jakarta dan Indonesia bahwa negeri kita kaya budaya dan pluralis, Kita beragam dan Kita adalah satu Indonesia, “pungkas Omega.
Masyarakat Jakarta yang berkunjung pada kegiatan CFD tersebut begitu antusias menikmati penampilan para penari yang sangat bersemangat dalam mempertontonkan tarian adat seperti ; tarian bonet, maekat dan parade kostum khas Amanatun. Selain tarian adat, tarian umum seperti tarian Flobamora, Jai dan Tobelo juga ditampilkan sehingga semakin banyak masyarakat yang ikut menari bersama. Banyak diantara pengunjung yang meminta berfoto bersama, bertanya tentang budaya Timor dan bahkan ikut menari bersama.
Dalam kegiatan ini, banyak diantara pengunjung juga yang ingin membeli produk-produk budaya Amanatun seperti: selimut, sarung, selendang dan suni namun sungguh disayangkan karena tidak ada diantara anggota yang mau menjualnnya. Mungkin ke depan Kami akan berinovasi dan membuat bazar khusus menjual produk produk budaya Amanatun, tungkas drh. Dewi Ninu selaku Bendahara IKBA.
Dalam closing statement-nya, Omega DRT manyatakan bahwa musik dan tarian adalah sesuatu yang bersifat universal dan menyatukan, Kami berharap melalui kegiatan budaya seperti ini akan semakin menumbuhkan spirit masyarakat dalam merawat kebhinekaan, pluralisme telah menjadi kekuatan Indonesia. Bangsa ini hadir karena keberagamannya, oleh karena itu kami akan terus menghadirkan narasi narasi positif ke-Indonesiaan melalui atraksi budaya dan seni seperti ini.(Anton)