Mahensa Express.Com – Alor, Ketua Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Alor, Albert N. Ouwpoly, S.Pd, M.Si bersama Sekretaris Korpri Alor, Marwiah jakra, S.Sos pada Rabu (07/08/2019) bertempat di Sekretariat Korpri Kabupaten Alor gelar rapat persiapan Kegiatan Pentas Seni Dan Budaya Korpri Kabupaten Alor yang sedianya akan dilaksanakan, Jumat 9 Agustus hingga, Selasa 13 Agustus di Monumen Pancasila.
Dalam arahanya Ketua Korpri yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor ini mengatakan ada 3 jenis perlombaan yang akan digelar dalam kegiatn tersebut antara lain, tarian lego-lego etnis Alor Barat Laut, lomba solo dan lomba joget.
Ketua Korpri Alor, Abe Ouwpoly mengatakan penggunaan kostum dalam perlombaan tarian lego-lego menggunakan kostum adatiah Alor Barat Laut dan Kabola (Nuh Atinang). Lanjutnya, “Kita lihat juga kesulitan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) karena tidak semua OPD merupakan orang Nuh Atinah sehingga untuk kostum kita longgarkan tetapi pantun tarian lego-lego merupakan otiritas pantun dari Nuh Atinag.
Dikatakan Dewan Juri, dapat menghadirkan tokoh masyarat dari luar kepanitiaan untuk kebutuhan pantun adatiah dalam kegiatan tarian lego-lego. Ketua Korpri Alor mengingatkan panitia agar harus menggunakan batasan waktu, “Kontenstensi kita dengan batasan waktu”, Setiap tarian lego-lego untuk menghemat waktu dibatasi hanya menggunakan beberapa pantun, jadi yang keasyikan mengunakan waktu untuk lego-lego panitia dapat mengurangi nilai dari peserta bersangkutan.
Abe tegaskan, pihak panitia tidak akan membatasi kreasi, sehingga peserta dan pengurus tahu bahwa hasil apa yang akan ditampilkan dalam kegiatan adalah hasil kreasi dari, Bapak Ari Waang dan Bapak Niko Alelang. Kegitan Pentas Seni Dan Budaya Korpri Kabupaten Alor akan dilaksanakan di Monumen Pancasila. Peralatan seperti gong dan tambur yang dipergunakan dalam kegiatan disiapkan oleh panitia. Untuk mengantisipasi mobilisasi masa yang akan dilakukan oleh peserta panitia telah menyiapkan kartu khusus.
Dia ingatkan panitia agar menugaskan orang yang bisa bertanggungjawab dengan pelaksanaan maupun kelancaran kegiatan, hal ini harud diperhatikan dengan baik. Pengurus yang menangani seluruh kebutuhan berkaitan dengan kegiatan perlombaan pengurusnya harus jelas, baik joget, lego-lego maupun lomba lagu.
Djelaskan berdasarkan permintaan dari Bupati Alor, Drs.Amon Djobo terkait penentuan judul lagu yang akan diperlombakan pihaknya masih menunggu judul lagu-lagu dimaksud.
Sementara lagu untuk eselon 3 dan eselon 4 judulnya akan ditentukan oleh panitia perlombaan,”
paparnya.
Kostum yang akan dipergunakan saat kegiata yaitu kostum motif Alor 17 kecaamtan, yang terpenting tenunan motif Alor, pilihan warna boleh bebas tapi peserta yang tidak menggunakan kostum adatiah dapat menggugurkan oleh panitia,”kata Ketua Korpri Alor, Abe Ouwpoly.
Diingatkan berkaitan dengan waktu, tergantung lagu, durasi waktu dapat ditentukan, kesempatan untuk setiap peserta 2 hingga 5 menit tapi peserta yang penampilannya lebih dari 5 menit nilainya akan dikurangi oleh panitia.