METRO

John Rihi Gelar Temu Diskusi Antara Advokat Dan Wartawan Kota Kupang.

140
×

John Rihi Gelar Temu Diskusi Antara Advokat Dan Wartawan Kota Kupang.

Sebarkan artikel ini

“Jujur, mau bilang bahwa kadang seorang wartawan dengan ketajaman kritisnya dan penanya cukup membuat seseorang was-was. Sebab pengalaman membuktikan bahwa pena seorang wartawan bisa lebih tajam dari senjata apa pun. Dengan pena kecil seorang wartawan bisa buat seseorang yang kecil menjadi besar. Juga dengan pena kecil yang sama dari seorang wartawan bisa membuat advokat besar menjadi kecil.” Ucap Marsel.

Para jurnalis yang diundang pun di satu sisi mengapresiasi dan berterima kasi kepada John Rihi yang sudah memfasilitasi adanya momentum tersebut. Pers bangga bisa berkolaborasi dengan para advokat. Antara advokat dan wartawan jarang bertemu di momen seperti ini. “Ini momentum yang baik bagi kita untuk saling terbuka. Saya hanya minta kepada teman-teman advokat ke depan tolong terbuka memberi ruang dan waktu kepada wartawan untuk mengkonfirmasi informasi-informasi penting terkait masalah hukum. Saya juga perna mengalami ada advokat yang dimintai keterangan informasi soal kasus tertu yang sedang dihadapi oleh masyarakat kecil. Tetapi sayangnya sang advokat tidak mau memberi informasi yang dibutuhkan. Giliran diberitakan bahwa ia tidak mau memberi informasi kepada wartawan ia pun kaget dan komplain.” Ungkap Yopi Lati seorang wartawan senior TIMEX.

Sekretaris PERADI NTT Nikson Mesak SH pada momentum tersebut menginformasikan bahwa di Provinsi NTT saat ini sudah ada 2 wadah organisasi yang menjadi wadah bernaung para advokat di Provinsi NTT yaitu PERADI dan KAAI. PERADI saat ini memiliki 200 orang lebih advokat yang tersebar di seluruh Pengadilan Negeri di daratan Timor, Sumba, Alor dan Flores.

Dengan adanya dua organisasi dan jumlah advokat tersebut diharapkan ke depan bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan keadilan hukum. Ia berharap wartawan membantu pemberitaan yang baik tentang PERADI sehingga masyarakat pencari keadilan dapat melakukan pendekatan dengan PERADI dan mengakses bantuan hukum PERADI. Dengan begitu orang bisa mendapatkan kepastian hukum tentang kasus-kasus yang sedang dihadapi.

“Advokat sangat membutuhkan informasi dan masukan dari wartawan karena wartawan sering ada di lapangan dan tahu baik kondisi masyarakat sehingga bisa bantu share kebutuhan masyarakat yang terkena kasus.”Pungkasnya.
Lebih lanjut Nikson mengusulkan temu diskusi ini bisa ditindaklanjuti dalam pembentukan wadah group atau blok atau semacamnya untuk memudahkan komunikasi .

Puncak diskusi ditandai dengan acara makan malam bersama dan berlanjut dengan bernyanyi ria.(MA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *