Oleh : Manuel Mawengkang .
Komnas HAM dan YLBHI adalah dua lembaga yang makan gaji buta. Mereka tidak bisa bekerja dengan baik.
Alih-alih ingin memperjuangkan hak asasi manusia, mereka malah membenarkan tindakan pembantaian yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa kepada polisi. Selama ini saya berpikir mereka ini adalah organisasi yang memperjuangkan hak hidup. Ternyata? Apa yang terjadi.
Orang-orang yang ada di dalamnya, justru mendiskreditkan dan menganaktirikan para penjaga keamanan. Seolah-olah mereka memang “sudah sepantasnya” mendapatkan perlakukan yang tidak manusiawi.
Polisi menggunakan tameng, mereka ngoceh. Apakah mereka ingin polisi dihabisi dan disembelih seperti para anggota ISIS menggorok leher-leher tahanan mereka, baru mereka puas? Tidak demikian bukan?
Apa yang dikerjakan oleh para anggota Komnas HAM, YLBHI dan yang masuk ke dalam kelompok yang dinamakan SJW alias Social Justice Warrior, bisa dicurigai sebagai pesanan. Mereka memiliki aliran dana yang lumayan besar.
Ada keran-keran yang mengalir ke arah mereka. Bodoh kalau kita berpikir mereka itu murni independen dan lepas dari segala kepentingan.
Setiap orang atau organisasi akan tunduk kepada siapa yang mendanai dan menjadi bohirnya. Itu adalah hukum alam, yang berlaku bagi mereka. Polisi di foto yang ada di featured image artikel ini, menjadi salah satu contoh penindasan para pendemo terhadap polisi yang ada.
Lantas di mana suara mereka dalam membela HAM? Kok HAM nya teroris yang dibela? HAM perusuh yang dibela? Jadi maksud dari organisasi makan gaji buta itu apa? Buang saja seluruh organisasi itu, biar saya yang atur, saya jamin semua akan lebih baik dari saat ini.
Saya berpikir bahwa orang-orang yang ada di organisasi sedemikian, merupakan orang-orang yang sarat kepentingan. Mereka ingin diperhatikan dan tetap eksis. Agar apa? Agar tetap basah lahannya. Di mana suara mereka ketika polisi dianiaya dan harus mengeluarkan darah dari mulutnya?
Di mana mereka ketika perut polisi dihantam dan mahasiswa melempar bomolotov ke arah perisai-perisai plastik? Kok mereka tidak bersuara? Ratusan polisi dianiaya, mereka bungkam.
Tapi puluhan tersangka ditangkap karena rusuh, malah mereka menggonggong seperti anjing kelaparan yang dapat tulang.
Rasanya, begitu puas melihat mereka kemarin dihabisi oleh Yasonna Laoly. Mungkin Yasonna bukanlah orang yang sempurna dan banyak cacat cela.