POLKAM

Densus 88 Obrak Abrik Jaringan JAD, Buntut Penusukan Wiranto

144
×

Densus 88 Obrak Abrik Jaringan JAD, Buntut Penusukan Wiranto

Sebarkan artikel ini
Anggota Densus 88 Mabes Polri berjaga saat melakukan penggeledahan rumah terduga anggota jaringan teroris Jemaah Ansharut Daulah (JAD), di Perumahan Taman Tridaya Indah, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 13 Mei 2018. ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Anggota Densus 88 Mabes Polri berjaga saat melakukan penggeledahan rumah terduga anggota jaringan teroris Jemaah Ansharut Daulah (JAD), di Perumahan Taman Tridaya Indah, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 13 Mei 2018. ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Mahensa Express.Com -Jakarta,Kasus penusukan , Menkopolhukam  RI, Wiranto memicu Densus 88 Polri bergerak cepat mencari jaringan teroris pelaku kejahatan tersebut yaitu  JAD (Jamaah Ansharut Daulah).

Penusukan Wiranto terjadi pada Kamis siang pekan lalu, 10 Oktober 2019, di Pandeglang, Banten, oleh Syahril Alamsyah alias Abu Rara, seorang aktivis JAD Bekasi.

Tiga hari kemudian, Densus 88 mulai merangsek jaringan JAD di sejumlah wilayah di Jawa Barat. Pada Minggu sore, 13 Oktober 2019, sebuah rumah kontrakan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, digeledah polisi. Tepatnya di Kampung Rawakalong, RT 2/RW 4 Desa Karangsatria, Tambun Utara. Di sanalah
terduga teroris Noval Agus Syahroni, 45 tahun, tinggal.

Penggeledahan dilakukan setelah Noval, anggota jaringan JAD Beksi, menyerahkan diri di Bandar Lampung pada Minggu pagi.

“Aktivitasnya pergi kemudian pulang, dan lebih banyak di dalam rumah,” kata Nadian, tetangga Noval, kepada Tempo di lokasi, Minggu sore, (13/10/2019).

Dilansir dari TEMPO.CO
Menurut Nadian, terduga teroris Noval tinggal di rumah kontrakan itu sejak dua bulan yang lalu bersama istri dan anaknya. Selama tinggal di rumah kontrakan berdinding warna biru tersebut Noval tak pernah bersosialisasi kepada tetangga.

Pada Minggu malamnya, tim Densus 88 beroperasi di kawasan Cirebon dan Indramayu, juga di Provinsi Jawa Barat. Dalam semalam, mereka melakukan penangkapan dan penggeledahan di tiga tempat.

Wakil Kapolres Kota Indramayu, Jawa Barat, Komisaris Fajar Widya Dharma mengatakan jajarannya hanya membantu Densus 88 melakukan penangkapan dan penggeledahan.

“Ini terkait jaringan JAD,” ucapnya kepada wartawan hari ini, Senin, 14 Oktober 2019, ketika ditanya alasan penangkapan.

Rumah yang digeledah milik BA di RT 01/RW 03 Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon; di Desa Bojong Wetan, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon; serta sebuah toko di Jalan Ahmad Yani, Kota Indramayu.

Menurut Kapolres Cirebon Kota Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy, penggeledahan dilakukan setelah Densus 88 mencokok BA yang dicurigai teroris. “Diduga jaringan JAD,” ungkap Roland tadi malam.

Adapun barang bukti yang ditemukan di rumah BA berupa buku serta senjata tajam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *