OPINI

Mengapa Harus Wiranto Yang Ditusuk Pelaku?

148
×

Mengapa Harus Wiranto Yang Ditusuk Pelaku?

Sebarkan artikel ini

..Oleh : Marsda Pur Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen. Ramalan intelijen

Pada hari Kamis (10/10/ 2019) sekitar Pukul 11.50 di depan Gerbang Lapangan Menes Ds. Purwaraja Kec. Menes Kabupaten Pandeglang telah terjadi serangan berupa penusukan terhadap Menko Polhukam, Wiranto yang mengalami luka di bagian perut bawah.

Serangan brutal yang dilakukan sepasang suami isteri itu juga menyebabkan dua orang lainnya mengalami luka-luka. Keduanya adalah Kompol Dariyanto SH, MH ( Kapolsek Menes ), serta Sdr. H. Fuad staf Menko Polhukam.

Pelaku dan Kronologi Kejadian

Dari hasil pemeriksaan para pelaku yang berhasil ditangkap, pertama, SA alias ABU RARA, Medan, 24/08 / 1988 (31 th), alamat Jl. Syahrial VI No 104 LK, Ds, Tanjung Mulia Hilir, Kec. Medan Deli, Kota Medan, Sumatra Utara.

Kedua, Fitri Andriana binti Sunarto (21th), Brebes 5/5/1998, alamat Ds, Sitanggai Kec. Karangan Kab. Brebes. (Saat ini yang bersangkutan mengontrak di Kp. Sawah Ds/ Kec .Menes Kab. Pandeglang ).

Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan menyebutkan SA alias Abu Rara, pelaku penusukan merupakan anggota kelompok JAD Bekasi. Abu Rara juga terkait dengan para terduga teroris yang ditangkap Densus 88/Antiteror di Bekasi beberapa waktu lalu. Dari Bekasi SA pindah ke Bogor kemudian di fasilitasi Abu Syamsudin dan kemudian pindah ke Menes.

Sebelum ditusuk, Wiranto sempat menghadiri acara di Universitas Mathlaul Anwar.Penusukan terjadi, pada saat Wiranto turun kendaraan dan hendak kembali dengan helikopter ke Jakarta lewat Alun-alun Menes. Saat itu pelaku dari belakang mobil melakukan serangan brutal. Menko Wiranto dibawa ke RS di Pandeglang, kemudian diterbangkan ke Jakarta dengan helikopter ke RSGS. Dilaporkan kondisinya stabil setelah dilakukan operasi.

Analisis

Seperti yang penulis anslisis pada artikel sebelumnya bahwa menjelang atau pada hari pelantikan Presiden Jokowi serta Wakil Presiden Ma’ruf Amin, tanggal 20 Oktober 2019 ada potensi pendompleng beraksi bila terjadi demo atau kumpulan massa. Pendompleng itu adalah kader atau simpatisan yang tergabung dalam JAD (Jamaah Ansharut Daulah) yang berafiliasi ke ISIS. JAD didirikan pada tahun 2015 oleh Aman Andurrahman yang kini divonis hukuman mati. JAD pada tahun 2017 ditetapkan oleh Departemen Dalam Negeri  AS sebagai organisasi teroris.

Sel tidur ISIS yg sudah cukup lama tidak beraksi kini mulai menggeliat. Setelah terbukti ada ilmuwan yang membuat bom rakitan dan molotov, dipersiapkan menyerang target tertentu menjelang pelantikan, kini aksi teror dilakulan dengan senjata semacam senjata tajam khusus. Pada serangan teror di beberapa negara Eropa, serangan teror terpilih dengan pisau efektif dalam melukai target.

Sesuai dengan teori, bahwa teror dalam ilmu intelijen adalah sarana conditioning (penggalangan) untuk menciptakan rasa takut. Serangan teror di sini untuk menunjukkan mereka tetap eksis. Korban (target) jumlahnya tidak perlu banyak, tetapi apabila target kedudukan sosialnya tinggi, efek menciptakan rasa takut akan makin besar karena akan terus diberitakan oleh media.

Wiranto adalah studi kasus, satu korban, tetapi terus diberitakan. Karena itulah dia ditetapkan menjadi target, teroris JAD/ISIS eksistesinya diberitakan gratis oleh media, ini yang mereka harapkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *