Mahensa Express.Com-
Lembata, Uang nasabah yang tersimpan dalam rekening di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Lembata hilang dengan cara didebit tanpa sepengetahuan pemilik rekening. Salah satu nasabah BRI Lembata sekaligus pemilik rekening atas nama Samuel Mandala mengeluh atas peristiwa tersebut.
Dilansir dari Garda Indonesia, usai melaporkan skimming yang menimpa rekeningnya kepada Customer Service (CS) BRI Lembata, Samuel Mandala yang merupakan Pegawai Jasa Raharja di Samsat Kabupaten Lembata kepada Garda Indonesia pada Selasa, 3 Desember 2019 sekitar pukul 10.35 WITA menyampaikan kronologis skimming yang terjadi atas rekeningnya. “Penjelasan dari CS BRI bahwa akan diajukan ke pusat dan penyelesaian paling cepat memerlukan waktu hingga 20 (dua puluh) hari ke depan,” ujarnya.
“Saya menerima SMS Notifikasi sebanyak 4 (empat) kali pada Senin malam, 2 Desember 2019 yang berawal pada pukul 23.00 WITA (11 malam) dan berselang 1 (satu) menit dan setiap debit sebesar Rp.2.5 juta dan mencapai total Rp.10 juta,” ungkap Eldy sapaan akrab Samuel Mandala sambil menyampaikan bahwa Kartu ATM sementara dipegang namun ada transaksi.
Selain dirinya, ujar Eldy, banyak nasabah yang mendatangi BRI Lembata dan mengantri dan mengeluh hal yang sama dan bahkan hingga marah-marah di BRI Lembata.
Selain itu, teman sekantor Eldy yang bernama Yulius Mangu Tada Ama mengalami hal serupa dan kehilangan uang di rekening sebesar Rp.7,5 juta pada Minggu, 1 Desember 2019 sekitar pukul 07.47 WITA. “Pemotongan atau debit di rekening saya terjadi selama 3 (tiga) kali dan masing-masing sebesar Rp.2,5 juta,” jelas Yulius.
Dirinya telah melaporkan ke BRI Wonokito di Lamora Kabupaten Lembata dan pihak BRI Lembata telah memblokir sementara ATM dan menyampaikan untuk menunggu hingga 14 (empat belas) hari ke depan.
Sementara itu, Kepala BRI Lembata, Idam saat dikonfirmasi Garda Indonesia melalui pesan Whatsapp pada Selasa, 3 Desember 2019 pukul 12.33 WITA menyampaikan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan komentar. “Mengenai ini saya tidak bsa memberikan komentar lebih lanjut, Apabila butuh penjelasan lebih lanjut bisa menghubungi ke atasan kami di Larantuka,” jelasnya.
Apa itu Skimming?
Dikutip dari laman bisnis.com, Tindak kejahatan siber atau fraud cyber crime di sektor jasa keuangan termasuk perbankan semakin sering ditemukan. Banyak korban berjatuhan akibat kurang memahami risiko yang mengancam sehingga tidak bisa mengambil langkah antisipasi.