Mahensa-Express.Com-Alor, Warga Alor yang Terdampak Siklon Seroja hingga saat ini belum mendapatkan bantuan perumahan khusus untuk masyarakat terdampak bencana badai Siklon Tropis Seroja di Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Masyarakat di Desa Waisika merasa heran karena sejak Tahun 2021 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membangun ratusan unit rumah di Kecamatan Pantar Timur dan Kecamatan Pantar Tengah lokasi bencana badai Siklon Tropis Seroja lainnya di Kabupaten Alor.
Imanuel Laupai, salah satu tokoh masyarakat yang juga korban bencana badai Siklon Tropis Seroja kepada, Mahensa-Express.Com di Desa Waisika, Jumat (13/05/2022) mengatakan pembangunan bantuan perumahan khusus untuk masyarakat terdampak bencana badai Siklon Tropis Seroja merupakan upaya Kementerian PUPR untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana badai Siklon Tropis Seroja di Provinsi Nusa NTT yang tersebar di beberapa kecamatan di Alor tapi mengapa bantuan perumahan untuk masyarakat di Desa Waisika sampai saat ini belum di bangun.
Menurut, Imanuel Laupai, paskah bencana badai Siklon Tropis Seroja
ada banyak instansi pemerintah yang turun dan melihat langsung kondisi masyarakat yang terdampak bencana badai Siklon Tropis Seroja seperti, Kementerian PUPR, Dianas PUPR Provinsi NTT dan Kabupaten Alor, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT dan Kabupaten Alor serta kementerian dan Dinas instansi terkait telah mengunjungi lokasi bencana di Dusun 1, RW 02, RT 03 dan RT 04 di Desa Waisika tapi hingga saat ini belum ada bantuan perumahan untuk warga terdampak badai Siklon Tropis Seroja.
Dikatakan warga terdampak bencana sudah dengar langsung pernyataan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi di Kompas TV Sabtu (10/4/2021) bahwa pemerintah akan memberikan bantuan senilai Rp. 50 juta kepada masyarakat yang rumahnya rusak berat akibat bencana. “Bantuan diberikan kepada warga yang tidak direlokasi dari rumah mereka akibat daerah atau kawasan rumahnya tidak masuk dalam zona merah bencana alam. Bagi warga yang rumahnya rusak berat akan mendapatkan bantuan Rp.50 Juta, warga yang rumahnya mengalami rusak sedang akan mendapatkan bantuan senilai Rp.25 juta, dan yang rusak ringan akan mendapatkan bantuan senilai Rp10 juta. “Ini kami dengar langsung di Kompas TV bahwa masyarakat terdampak akan mendapat uang tunai, tapi hingga saat ini tidak ada sentuhan bantuan seperti yang disampaikan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, “ucap, Imanuel Laupai.