Sebuah surat terbuka dalam keadaan terbuka di masa yang serba terbuka
Kepadamu ibu yang sangat aku sayangi
lewat puisi yang sederhana ini
ingin kucurahkan segala rasa kerinduanku kepadamu
kerinduan yang sendu
kerinduan yang sunyi
dibalut gelisah
Setiap membayangkan wajahmu
hari-hari yang kujalani seperti ditaburi biji-biji kecubung
memabukan langkahku untuk berjalan
menapaki satu hari ke lain hari
menatap satu wajah ke lain wajah,
Bersamamu waktu terus mengantarkan kita melangkah
dan kita telah sampai pada suatu masa yang serba terbuka
masa yang membuat kita membuka apa saja dalam diri kita
kepada siapa saja
dan harus kita terima dengan dada terbuka sebagai tempat istimewa
demi mendapatkan pengakuan dunia.