Editorial

MEMBACA NUSA KENARI DI DALAM PUISI

201
×

MEMBACA NUSA KENARI DI DALAM PUISI

Sebarkan artikel ini

Óleh: Ferdinan F. Fraring

Dimanakah kalian penyair-penyair sungguhan
Aku ingin mendengar suara hati kalian
Aku ingin tinta kalian terus menari di tengah badai
Melukis negeri ini di dalam puisi Gelombang-gelombang kepentingan sesaat yang hitam dan sesat telah menggelapkan negeri ini ke lembah kelam tanpa tepi.

Dimanakah kalian penyair-penyair sungguhan saat kampanye politik mengisi liturgi kebaktian
kepentingan figur diwartakan lewat khotbah-khotbah keagamaan
di dalam rumah Tuhan.
Gelombang-gelombang hitam itu telah menjalar
menanamkan buahnya dimana-mana
goyahkan iman dan pikiran-pikiran suci.

Kata-kata surga yang lahir dari lincah lidah-lidah berbisa
hanyalah topeng kemunafikan meraih ambisi dan sia-sia.
Hidup ini sementara
kita semua tahu mana benar mana salah tapi praktik politik yang tak wajar menjadi menu utama santapan harian kaum hedonisme.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://gawai.co/docs/pkv-games/ https://gawai.co/docs/dominoqq/ https://gawai.co/docs/bandarqq/