Ada yang tak bisa hilang dalam ingatanku
ketika pertama kali aku mulai belajar membaca
saat itu kelas satu sekolah dasar
pelajaran bahasa Indonesia
di senin pagi setelah upacara bendera
Bersama teman-teman semua
susunan huruf-huruf kami harus mengeja
tapi bapak guru kami adalah penuntun yang setia
satu persatu kami diajarkannya dengan sabar.
harus bisa!
harus bisa membaca!
agar kalian bisa mengenal dunia!
kata bapak guru dengan perlahan
Serentak kami mulai mengeja
i – n – i b – u – d – i
i – n – i i – b – u b – u – d – i
i-n-i b-u-d-i
i-n-i i-b-u b-u-d-i
hingga akhirnya menjadi
ini budi
ini ibu budi.
sambil tersenyum bangga bapak guru berkata
bagus! kalian sudah bisa membaca
dan teruslah kalian berlatih agar kelak menjadi pandai dan berguna
Karena kami sudah bisa membaca
kami naik ke kelas dua
di sini kami semakin pandai membaca
dan berkat membaca itu pula kami bisa tahu semua pelajaran
lalu kami naik ke kelas tiga, ke kelas empat, kelas lima dan sampai ke kelas enam.
akhirnya kami dinyatakan lulus setelah ujian nasional
Kini kami melanjutkan ke sekolah menengah pertama
di sini kami mulai menganal dunia
dengan membaca
kami mengenal homo sapiens, pythagoras, hamurabi, columbus, penjelajahan dan penjajahan
kami mengenal karl marx, darwin, einstein, adam smith, hitler, evolusi dan kekerasan
kami juga tahu tentang marthin luther king, soekarno, munir, revolusi, dan reformasi.
dunia seolah telah kami kuasai
lalu dengan bangga kami berucap good bye
dan kami melangkah ke sekolah menengah atas