Menurutnya, ini merupakan modus baru yang dilakukan di wilayah Cianjur. Perempuan-perempuan tidak menunggu di sebuah rumah atau tempat prostitusi melainkan bergerak di dalam mobil minibus.
Modus seperti ini terkadang sulit terendus karena kawasan Cipanas merupakan tempat wisata. Sehingga kedok prostitusi dengan perempuan yang ditawarkan di dalam mobil baru terungkap.
“Setelah kami kembangkan ada dua agen berbeda yang menjual perempuan. Dua agen ini bertugas sebagai mami,” kata Benny.
Dari penuturan tersangka, rata-rata pemesan perempuan tersebut tak hanya dari dalam negeri, tapi juga banyak wisatawan asing terutama dari kawasan Timur Tengah.
“Kami biasanya menunggu panggilan dari penghubung yang memesan perempuan, satu jam tarifnya Rp300 ribu. Kami biasanya parkir di beberapa tempat sambil menunggu, rata-rata pelanggan kami dari Timur Tengah,” ujar tersangka yang mengaku warga Cipanas ini. (radarcianjur/ndk)