Aku membuka pintu, mengucapkan salam tapi tidak ada jawaban. Aku bingung tidak ada siapapun dirumah. Aku seorang diri .
Sepucuk surat tergelatak diaatas meja ” SAYANG, JAGA RUMAH YAH. KAMI KERUMAH NENEK.
JAGA DIRIMU BAIK2, MAKANAN SUDAH DISIAPKAN.
MAMA PAPA “.
Aku duduk lunglai kembali memikirkan apa yang telah terjadi, tidak pernah terpikirkan semua akan jadi seperti ini. Enda sahabat aku, Aldi orang yang aku cintai dan mereka memiliki suatu hubungan percintaan, Aku bingung..!
Sudalah Lita ini bukan akhir dri segalanya, jangan hiraukan lagi. Aldi bukan milik kamu, jangan berharap lagi krna itu hanya menyakiti kamu, Kataku sendiri sambil tersenyum pahit.
Aku beranjak ke kamar Merebahkan tubuhku diranjang kesayanganku, aku cape. Tubuh lemas, Aku tertidur .
Waktu menunjukan pukul 18 Wita (jam 6 sore), Aku terbangun Semua terasa beda, apa benar aku masih hidup atau sudah mati ? Aku seperti terseret angin topan yang terus berputar, terjebak pada pusatnya tidak mampu keluar, berputar tanpa henti membuat jiwaku lama kelamaan semakin hampa kosong dan tidak berarti..
Enda ? Dia pasti bingung dengan kejadian tadi siang itu.
Aku menyesal kenapa harus cemburu melihat sahabatku bahagia ? Apakah karena rasa cinta itu ?? Aku menyesal. Tapi semuanya sudah terjadi, menyesalbtidak ad gunanya, pikirku.
Oleh: Maria F. Lanus Mahasiswa PDSG Fkip Undana.