TRAVEL

Kampung Adat Takpala Destinasi Wisata Alor Yang Mendunia

174
×

Kampung Adat Takpala Destinasi Wisata Alor Yang Mendunia

Sebarkan artikel ini

Menurut cerita Bapak (alm) Piter kafilkae merupakan orang yang mempunyai andil besar dengan Kampung Adat Takpala sebab menghibahkan tanahnya untuk dijadikan lokasi Kampung Adat Takpala seperti sekarang ini sejak tahun 1940 an.

Tarian lego-lego di Takpala
Tarian lego-lego di Takpala

Sambutan hangat oleh penduduk Kampung Adat Takpala akan menyapa setiap tamu yang datang di Takpala. Dengan sangat ramah, pengunjung akan dipersilahkan untuk duduk di area tamu salah satu rumah adatnya. Area Desa Takpala dulunya merupakan hutan. Suku yang mendiami daerah ini adalah Suku Abui.

Di Kampung Adat Takpala pengunjung dapat melihat salah satu rumah tradisional yang cukup “moderen“, sebab meskipun rumah berlantai empat tersebut hanya dibuat dari jalinan bambu tetapi bisa menampung hingga 13 kepala keluarga, yang didalamnya juga sudah termasuk dapur, tempat tidur dan tempat pertemuan.

Lantai 1 dari rumah ini digunakan untuk tempat menerima tamu, lantai 2 untuk tidur dan masak, lantai 3 tempat penyimpanan cadangan makanan dan lantai 4 untuk menyimpan barang-barang adatiah seperti moko, gong, senjata dan barang antik lainnya. Lantai paling atas menurut kepercayaan mereka menjadi tempat suci bagi leluhur.Uniknya, semua itu ditampung dalam satu rumah yang hanya terbuat dari bambu.

Mengenakan Baju Adat Takpala.

Sry Mantary, dalam balutan pakaian adat Takpala.(#alor_travel dan #KOLSENTER)
Sry Mantary, dalam balutan pakaian adat Takpala.(#alor_travel dan #KOLSENTER)

Bagi tamu yang datang, akan diberikan kesempatan untuk mengenakan pakaian adat Suku Abui dengan harga sewa Rp.50.000 per baju. Pengunjung akan merasa seperti orang Abui sesungguhnya. Setiap, atribut pria dilengkapi dengan busur dan panah yang dipergunakan untuk berperang ataupun berburu.
Sementara wanita mengenakan atribut berupa balutan tenun Alor dan gelang kaki yang menyuarakan gemerincing di tiap hentakkan.

Apabila para pria sibuk berkebun, para wanita suku Abui rajin menenun dan membuat barang-barang kerajinan cantik seperti souvenir. Tenun dan kerajinan kebanyakan digunakan untuk acara adat, tetapi ada juga yang dijual kepada wisatawan. Selain rumah lantai empat, ada juga sederetan rumah panggung yang bentuknya seperti piramida. Rumah-rumah adat Suku Abui di Takpala didirikan dalam posisi menghadap ke sebuah ruang bersama yang disebut Mesang. Mesang merupakan tempat berkumpulnya seluruh warga Suku Abui. Lalu didalamnya ada yang namanya Mesbah, berupa tiga batu susun yang disucikan oleh Suku Abui, masyarakat biasanya melakukan tarian Lego-Lego untuk menyambut tamu sambil mengelilingi Mesbah.

Ada 2 rumah keramat berdinding yang biasa disebut Kolwat dan Kanuarwat. Hanya orang-orang tertentu dan pada waktu tertentu saja dapat memasuki kedua rumah adat itu.(M-Ex1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *