HUKRIM

Beasiswa PIP Jadi “Skandal” Di Kabupaten Kupang

71
×

Beasiswa PIP Jadi “Skandal” Di Kabupaten Kupang

Sebarkan artikel ini

Dilanjutkan bahwa setelah diketahuinya persoalan tersebut karena dirinya dan 3 orang tua murid mempertanyahkan persoalan tersebut ke sekolah ada guru yang memanggil salah satu orang tua murid kemudian memberikan uang Rp. 450 ribu.
Sementara itu, orang tua murid lainnya, Piter Leluk membenarkan persoalan beasiswa dana PIP yang tidak diterima oleh anak-anak mereka.
Anak mereka yang tidak terima seperti Leonard Lete, Rido Lete Tiara Lete, Kiki Lete dan Anjani Lete, Kevin Stoner Lete, Karlos Lete, Gracela leluk dan Kevin Leluk.

” Itu anak-anak yang saya ingat nama mereka tapi masih banyak anak-anak lain yang saya tidak ingat nama mereka,” kata Leluk.

SD Inpres Camplong II

Sementara itu, informasi lainnya yang diperoleh media ini di SD Inpres Camplong II, Kelurahan Camplong Kecamatan Fatuleu mengalami hal yang sama. Dimana, sekitar 192 siswa tidak menerima dana PIP sementara nama mereka ada.

Persoalan ini di ketahui ketika Ketua Komite bertemu pihak Bank BRI Unit Camplong untuk mempertanyahkan persoalan tersebut. Dan, pihal Bank mengaku bahwa anaknya menerima dana PIP tersebut. Kemudian dirinya melakukan pengecekan ke semua orang tua murid yang ada di SD Inpres Camplong II.

Setelah melakukan pengecekan ketua Komite SD Inpres Camplong II langsung melaporkan masalah ini di Polres Kupang. Kemudian bersama anggota Polres Kupang langsung terjun ke sekolah untuk menanyahkan persoalan ini secara langsung ke pihak Bank BRI unit camplong.
Bahkan bersama orang tua 192 siswa langsung beramai-ramai menuju Bank BRI Unit camplong.

Hingga berita ini diturunkan baik Kepala Sekolah SD GMIT Sulamu, Pinehas Notti maupun kepala Sekolah SD Inpres Camplong II, Oni J Pello dan pihak Bank BRI Unit Camplong belum di konfirmasi terkait kebenaran informasi ini (safT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *