Bila senja menghampiri, kekaguman pengagum indah.
Wajah lentur, senyum menipis manja hembusan hati.
Terasa turun merasuki kalbu, kenyamanan batin cinta.
Wajah alunan bukan ilusi biasa, kerak dada berdenting.
Kekasih senja bertabur warna-warni, rayuan hangat.
Dekapan mesra angin, menghirup rendah keteduhan.
Cinta, kata bertakhta murni tanpa rasa tak berarti.
Kecupan angin laut, berlalu ringan di pundak rambut setengah bahu.
Perempuan sanset, kau elok di pandang mataku.
Jadilah yang kini ke depan kelak.
Kelak posemu terukir abadi, janji sebiji kata bersama selamanya.
Dekap langkahmu menggetarkan, tulang rusuk.
Bersahajalah dipangkuan sore membisu.
Kian teduh, kian merekah cinta senja merona.
Hingga sang fajar kembali pada peraduan.
Kau, perempuan sanset telaga di teluk mutiara.