Menurut Dosen Sosiolog dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang ini, keterbatasan informasi akan berdampak pada perilaku seks bebas. Hal inilah, sebut Balkis Soraya, yang membuat banyak orang terjerumus dan teridentifikasi dan terinfeksi HIV dan Aids.
“Faktor lain, karena mudahnya masyarakat termasuk para pelajar dalam mengakses layanan pornografi yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap perilaku seks,” ungkap Sosiolog yang sering diminta sebagai juri dalam perhelatan pemilihan puteri yang dihelat oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kota Kupang.
Dirinya juga menyampaikan bahwa minimnya pendidikan seks dalam keluarga yang dianggap sebagai sesuatu yang tabu untuk dibicarakan dan belum terakomodirnya pendidikan seks dalam kurikulum pendidikan pada institusi pendidikan sehingga salah satu menjadi faktor pendorong meningkatnya jumlah kasus HIV/Aids.
Lanjutnya, di sisi lain persoalan narkoba juga menjadi ancaman bagi remaja karena keterbatasan informasi dan minimnya pemahaman akan dampak buruk penyalahgunaan narkoba.
“Tim Penggerak PKK Kota Kupang sebagai mitra Pemerintah Kota Kupang melalui gerakan masyarakat dari golongan masyarakat paling bawah seharusnya berpartisipasi aktif untuk mewujudkan program inovasi dari pemerintah yakni ‘Kupang Sehat dan Cerdas’ yaitu masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dan cerdas secara intelektual untuk ketahanan keluarga dan pembangunan karakter anak sebagai generasi muda yang bebas dari HIV/Aids dan Narkoba,” tandas Balkis Soraya.
Penulis dan editor (+rony banase)