KOTA KUPANG

Plan Indonesia dan Uni Eropa Kerjasama TuntaskanPendampingan Proyek SCILD di NTT.

58
×

Plan Indonesia dan Uni Eropa Kerjasama TuntaskanPendampingan Proyek SCILD di NTT.

Sebarkan artikel ini
Nur Isravivani Program Manager Perdagangan/Pembangunan Ekonomi Daerah Uni Eropa
Nur Isravivani Program Manager Perdagangan/Pembangunan Ekonomi Daerah Uni Eropa

Mahensa Express.Com – Kalabahi, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dan Uni Eropa menuntaskan pendampingan Proyek SCILD (Strong Community Social Organization for Inclusive Livestock Value Chain Development) atau Penguatan Organisasi Masyarakat Sipil Melalui Rantai Nilai Peternakan yang inklusif di NTT.

Dari Rilis Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) yang diperoleh para wartawan disebutkan, implementasi proyek SCILD telah dilakukan pada 5 kabupaten di NTT yaitu Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Belu, dan Malaka sejak tahun 2016.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan posisi sosial dan penguatan ekonomi kaum muda melalui dukungan yang berkelanjutan pada sektor peternakan. Dukungan ini terutama untuk kaum muda perempuan mulai dari umur 18 tahun hingga 29 tahun di Pulau Timor.

Plan

Selain itu, diharapkan terjadi peningkatkan jumlah lapangan pekerjaan bagi kaum muda di sektor peternakan dan peningkatan produksi ternak sebagai aset di NTT.

Proyek SCILD yang didanai oleh Uni Eropa sebesar 15.6 Milliar Rupiah memberikan sejumlah pelatihan peningkatan kapasitas kepada 8 OMS (Organisasi Masyarakat Sipil) lokal dan kaum muda. Diantaranya adalah; pelatihan teknis peternakan, pelatihan soft skill (gender & Perlindungan Anak) dan pelatihan penguatan kapasitas organisasi.

Melalui pelatihan ini juga akan menjadi kekuatan pendorong bagi kaum muda perempuan dalam meningkatkan partisipasi mereka agar setara dengan kaum muda laki-laki dalam pembangunan ekonomi.

“Bukan hanya keterampilan teknis peternakan dan kewirausahaan, tetapi juga terbentuknya forum diskusi komunitas untuk advokasi peternakan di berbagai level, mulai dari desa dan kecamatan,” ungkap Dini Widiastuti, Exucutive Director Plan Indonesia.

Lebih jauh lagi, Dini menjelaskan forum advokasi peternakan tersebut turut berpartisipasi dalam Forum Peternak di level Provinsi.
Proyek ini juga sejalan dengan visi dan misi Plan Indonesia untuk mendorong kesetaraan anak perempuan dan perempuan muda untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *