KOTA KUPANG

Jefri Riwu Kore, Launching Gerakan Kupang Hijau.

200
×

Jefri Riwu Kore, Launching Gerakan Kupang Hijau.

Sebarkan artikel ini

Mahensa Express.Com – Kupang, Pemerintah Kota Kupang terus melangkah menuju Kota Kupang yang hijau dan bersih. Untuk itu, Pemkot Kupang resmi me-launching Gerakan Kupang Hijau (GKH) di Arena Car Free Day Jl. El Tari Kota Kupang, Sabtu (16/11/2019).

Kegiatan tersebut dipimpin langsung Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore.  Dalam sambutannya Wali Kota yang akrab disapa Jeriko ini mengatakan bahwa gerakan tersebut merupakan bagian dari gerakan bersama untuk menjadikan Kota Kupang sejuk dan nyaman bagi setiap warga Kota Kupang.

Mantan anggota DPR RI dua periode ini berharap semua lapisan masyarakat, tokoh agama, organisasi, LSM, badan usaha dan semua ASN dapat terlibat aktif mendukung gerakan tersebut. “Semua masyarakat akan dilibatkan dalam mensukseskan gerakan ini, saya harapkan peran tokoh agama dalam gerakan ini, tokoh agama menjadi sosok penggerak mengajak umat dan jemaat,” ujarnya.

Wali Kota yang sudah dua tahun memimpin Kota Kupang ini menjelaskan bahwa aksi nyata yang akan dilakukan, yakni pertama, gerakan satu keluarga/kantor/badan usaha untuk menanam dan merawat satu pohon. Kedua, gerakan tanam air melalui pembuatan lubang biopori dan sumur resapan di ligkungan masing-masing. Dan ketiga adalah gerakan kurangi sampah plastik.

Mengenai aksi tanam pohon, Pemerintah Kota Kupang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat, badan usaha, perguruan tinggi, bank, koperasi, perusahaan swasta, toko dan lain-lain untuk berpartisipasi dalam gerakan ini. Caranya menanam satu pohon (bukan anakan) dengan tinggi 1-1,5 meter dengan diameter 10-15 cm (pohon sedang) atau pohon dengan tinggi 3,5 meter dengan diameter 35 cm (pohon besar) dengan jenis pohon yang adaptif terhadap cuaca/iklim di Kota Kupang.

Pada jajaran OPD, perusahaan daerah, kecamatan, kelurahan, puskesmas wajib memelihara dua pohon. Khusus sekolah-sekolah menanam anakan pohon untuk mengedukasi siswa tentang pelestarian lingkungan.

Untuk gerakan tanam air juga tertuang dalam imbauan dan instruksi wali kota. Metode ini merupakan perwujudan upaya konservasi air untuk pemenuhan air jangka panjang sekaligus pencegahan genangan air yang biasanya terjadi di lingkungan perkotaan sebagai akibat dari pembangunan.

Untuk gerakan mengurangi sampah plastik, menurut anggota DPR RI dua periode ini, sampah plastik sudah menjadi masalah global yang dialami hampir seluruh negara/wilayah yang mengancam ekosistem lingkungan karena sulit terurai. Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan menggunakan tempat minum dan makan serta memakai kantong/tas belanja yang dapat dipakai berulang-ulang.

Politisi Partai Demokrat ini, menegaskan sebagai contoh, Pemerintah Kota Kupang telah menyiapkan 3.000 pohon untuk ditanam pada musim hujan di tahun 2019. Pohon yang ditanam setinggi 3-4 meter. Pohon tersebut adalah trambesi, ketapang kencana, bougenvil, flamboyant dan kelor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *