Albert Ouwpoly juga menyampaikan, sehubungan dengan proses pembelajaran pada tahun pelajaran 2020/2021, pastinya tetap mengacu pada protok kesehatan. Dan Kabupaten Alor masih sebagai zona hijau maka proses pembelajaran bisa dengan sistim tatap muka tetapi dibatasi dengan waktu.
Jika pada tahun pelajaran sebelumnya, tata muka dilakukan selama 7-8 jam dengan dua kali jam istrahat, maka sekarang cukup 4 jam tatap muka tanpa jam istrahat. ” ujarnya.
Berkaitan dengan efektifnya pembelajaran bagi siswa, Albert Ouwpoly menjelaskan, dalam dunia pendidikan dikenal dengan pengayaan dan remedial, maka katakan hasil evaluasi terhadap satu tema diketahui 50 persen siswa tidak mendapat standar nilai yang diharapkan, maka guru harus membuat pengayaan dan remedial.
Ia juga mengaku memiliki skenario pembelajaran yang telah disampaikan Ke semua sekolah apabila ada penetapan gelombang kedua covid-19.
Misalkan bisa dengan daring tetapi terbentur karena tidak semua siswa atau orang tua memiliki hand phone, maka cara yang ditempuh dengan menurunkan guru ke rumah setiap siswa, atau siswa dizonasikan sesuai jarak dan tempat tinggal barulah guru hadir dan dilakukan proses pembelajaran.
Albert Ouwpoly mengatakan, seluruh dana BOS tahap satu akan digunakan untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi siswa dan guru, bahkan pembelajaran juga dibiaya menggunakan dana BOS agar guru bisa memantau siswa belajar di rumah selama new normal ini.(Visum/efk)