Oleh : Victor B.Oilsana
Guru SMK Negeri 3 Kalabahi
Hp.081236215056
Email: linkvictoroilsana@gmali.com
Generasi muda adalah the leader of tomorrow. Oleh karena itu, ditangan kaum mudalah nasib sebuah bangsa dipertaruhkan. Jika kaum mudanya memiliki semangat dan kemampuan untuk membangun bangsa dan negaranya, maka semuanya itu akan kembali kepadanya. Hasil pembangunan dalam aspek apapun sebenarnya adalah untuk kepentingan dirinya dan masyarakatnya.
Generasi muda boleh dikatakan mayoritas yang lain, dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai ciri-ciri khusus, karena mempunyai perbedaan yang menonjol dibandingkan ciri dari anak-anak maupun orang dewasa, karena masa ini adalah masa yang penuh kesan yang mungkin tidak dapat dilupakan seumur hidupnya. Generasi muda sebagaimana pengertian diatas adalah sebagai generasi penerus bangsa.
Keinginan yang kuat untuk mendapatkan kepercayaan dari kalangan dewasa, walaupun mengenai masalah tanggung jawab secara relative belum matang.
Keinginan yang kuat untuk mengadakan interaksi social dengan kalangan yang lebih dewasa atau yang dianggap lebih matang pribadinya, kadang-kadang diharapkan bahwa interaksi social itu mengakibatkan masyarakat menganggap remaja sudah dewasa.
Mulai memikirkan kehidupan secara mandiri, baik secara social, ekonomis, maupun politis, dengan mengutamakan kebebbasan dari pengawasan yang terlalu ketat oleh orangtua atau sekolah.
Adanya perkembangan taraf intelektual ( dalam arti netral )untuk mendapatkan identitas diri.
Menginginkan system kaidah dan nilai yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginannya, yang tidak selalu sama dengan system kaidah dan nilai yang dianut oleh orang dewasa.
Para generasi pendahulu telah menghasilkan karya besar bagi bangsa ini.
Kemerdekaan bangsa merupakan karya monumental yang luar biasa yang dihasilkan oleh para founding fathers negeri ini, yang tidak lain adalah para pemuda. Kemerdekaan bangsa ini bukan dihasilkan melalui warisan para penjajah, namun dihasilkan melalui tercecernya keringat dan darah, semangat dan aktivitas, retorika dan diplomasi yang dilakukan oleh para pendahulu. Indonesia pertama kali dapat dilihat dari kebangkitan bangsa tahun 1908 atau tepatnya ketika berdiri Boedi Oetomo tanggal 20 mei 1908.
Melalui proses kebangkitan bangsa ini, maka para pemuda telah menggelorakan semangat agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tidak terserak-serak dalam arti wilayah, suku, ras, agama dan sebagainya, akan tetapi telah memiliki kesadaran berorganisasisebagai persyaratan untuk kebangkitan nasional.
Salah satu tonggak lain, persatuan dan kesatuan bangsa sebenarnya ketika terjadi Sumpah Pemuda tanggal 28 oktober 1928. Hal ini berarti pemuda telah memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses pembentukan Negara kesatuan Republik Indonesia.