Pawana menerpa,berkelindan riuh
menarungkan rindu padamu
imaji melintasi bongkah-bongkah kokoh
yang ikhlas direntas ombak-ombak gelisah
Cemburu hati pada kepak camar
acapkali mencuri
harapan tuan pesisir di kala senja
Kayuh sampan melaju
menggelinjang girang dipusaran waktu
meliuk di antara gemulung hari
Bau tuak menguarkan harapan-harapan
kecil
meski tangan-tangan perkasa
acap merenggut paksa
Nifa Nimang duduk bersisian
merenda peruntungan di pecahan
daun-daun lontar
Sunyi menjelma sajak-sajak paling merdu
mengiang di telinga anak-anak pesisir
yang sibuk menjahit gelombang saban
petang
Pulau pura sejauh mata memandang
kukenang di setiap sudut-sudut lengang
Alor, 2017